Abcmarathinews.com – Gelombang protes mengguncang Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Sejumlah mahasiswa dan warga turun ke jalan, menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor dan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kecamatan Tamalanrea. Aksi ini merupakan buntut dari beredarnya video viral yang memperlihatkan temuan menjijikkan: belatung di atas nampan makanan yang seharusnya menjadi bagian dari program MBG (Makanan Bergizi Gratis).
Kemarahan massa memuncak setelah video seorang siswa SMA di Tamalanrea menemukan ulat di nampan MBG beredar luas. "Kami menuntut program MBG dihentikan! SPPG harus bertanggung jawab atas video viral makanan berulat ini," tegas Ikhsan, koordinator aksi, dengan nada berapi-api.

Tak hanya itu, massa juga mendesak penutupan kantor dan dapur SPPG Tamalanrea karena diduga belum mengantongi izin operasional yang lengkap. "Kami mempertanyakan izin higienis dan kelayakan beroperasi mereka. Bagaimana pengawasan makanan ini dilakukan sebelum sampai ke sekolah-sekolah?" ujar seorang demonstran.
Setelah berorasi, perwakilan SPPG Tamalanrea akhirnya menemui pengunjuk rasa. Kepala SPPG Tamalanrea, M. Ilham, mengakui bahwa video viral tersebut memang berasal dari wilayah kerjanya. "Kami mengakui bahwa beberapa video yang viral di Tamalanrea dikelola oleh SPPG Tamalanrea," ujarnya.
Ilham mengklaim bahwa seluruh proses pengelolaan makanan di SPPG Tamalanrea telah sesuai standar operasional. Namun, ia berjanji akan memperbaiki dan menyesuaikan jika ada temuan makanan yang tidak sesuai. Terkait perizinan, ia menyatakan bahwa proses pengurusan sedang berjalan.
Program MBG sendiri memang terus menuai sorotan sejak diluncurkan awal tahun ini. Mulai dari dugaan gizi yang tidak sesuai, temuan hewan dalam makanan, makanan basi, hingga kasus keracunan, berbagai masalah terus menghantui program ini. Hal ini mendorong pemerintah untuk menghentikan sementara dan mengevaluasi MBG secara menyeluruh.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyatakan bahwa pihaknya akan menunggu arahan dari Presiden RI Prabowo Subianto terkait kelanjutan program ini. "Saya ikut arahan Presiden, tidak berani mendahului," katanya kepada abcmarathinews.com.




