Abcmarathinews.com – Pemadaman listrik yang melanda Banda Aceh selama tiga hari terakhir telah membuat para pelaku usaha menjerit. Banyak yang merugi karena aktivitas bisnis mereka terganggu.
Abcmarathinews.com – Mahdi, seorang pemilik depot air isi ulang di kawasan Lamteumen, mengungkapkan kekesalannya. Ia mengaku tidak bisa membuka usahanya karena listrik padam terlalu lama tanpa pemberitahuan yang jelas dari PLN. "Kami beroperasi dari pagi sampai sore. Dua hari ini, listrik baru menyala jam 10 malam dan mati lagi jam 8 pagi. Ini sangat merugikan," ujarnya.

Abcmarathinews.com – Hal serupa dialami Irmayani, seorang pengusaha laundry di Kecamatan Meuraxa. Tumpukan pakaian kotor menanti untuk dicuci, namun mesin cuci tidak bisa beroperasi. "Kalau listrik padam, kami tidak bisa kerja. Pakaian sudah menumpuk. Kemarin sempat hidup sebentar, lalu mati lagi. Kami juga takut mesin cuci rusak karena listrik tidak stabil," keluhnya.
Abcmarathinews.com – Sejak Senin, PLN melakukan pemadaman listrik bergilir di seluruh Aceh. Di Banda Aceh, warga bahkan menyerbu warung kopi yang menggunakan genset untuk mengisi daya perangkat elektronik mereka. Beberapa warga juga terpaksa menumpang mandi atau menggunakan MCK di fasilitas umum yang tidak terkena pemadaman.
Abcmarathinews.com – Manajer Komunikasi dan TJSL PLN UID Aceh, Lukman Hakim, menjelaskan bahwa pemadaman disebabkan oleh gangguan pada pembangkit interkoneksi Sumatra. Gangguan ini berdampak pada sejumlah wilayah di Aceh.
Abcmarathinews.com – Meski demikian, Lukman mengklaim bahwa PLN telah memulihkan lebih dari 60 persen sistem kelistrikan sejak Selasa malam. "PLN langsung bergerak cepat melakukan penormalan secara bertahap. Saat ini, proses pemulihan sudah mencapai lebih dari 60 persen," jelasnya. PLN berjanji untuk terus berupaya menormalkan pasokan listrik dan meminta maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi.




