Jatim Lawan Cuaca Ekstrem Jurus Baru Disiapkan!

Jatim Lawan Cuaca Ekstrem Jurus Baru Disiapkan!

Abcmarathinews.com – Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengambil langkah proaktif dengan melakukan modifikasi cuaca sebagai upaya pencegahan dampak buruk dari cuaca ekstrem yang diperkirakan akan melanda sejumlah wilayah.

Langkah ini diambil setelah Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Kepala Pelaksana BPBD Jatim, Gatot Soebroto, menyampaikan bahwa operasi modifikasi cuaca ini merupakan hasil dari koordinasi tersebut.

 Jatim Lawan Cuaca Ekstrem Jurus Baru Disiapkan!
Gambar Istimewa : akcdn.detik.net.id

Masyarakat diimbau untuk terus memantau perkembangan prakiraan cuaca, mengingat potensi cuaca ekstrem dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir bandang, tanah longsor, dan angin puting beliung. BPBD Jatim telah menetapkan status siaga di seluruh kabupaten/kota sebagai langkah antisipasi.

BPBD Jatim telah mendistribusikan seluruh perlengkapan dan logistik yang dibutuhkan ke daerah-daerah. Peralatan seperti tenda, perahu, dan kebutuhan makanan telah disiapkan untuk menghadapi kemungkinan terburuk. BPBD kabupaten/kota juga akan bersiaga penuh selama 24 jam.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memprediksi bahwa cuaca ekstrem dapat memicu berbagai bencana seperti hujan lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, hingga hujan es. Potensi ini diperkirakan akan berlangsung hingga beberapa waktu ke depan.

Meskipun Jawa Timur saat ini masih berada dalam musim kemarau, BMKG memprediksi adanya peningkatan cuaca ekstrem dalam beberapa hari mendatang. Fenomena ini dipicu oleh gangguan gelombang atmosfer seperti Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby, serta gangguan atmosfer Low Frequency.

Beberapa wilayah yang diperkirakan terdampak bencana hidrometeorologi meliputi Bondowoso, Jember, Jombang, Kediri, Batu, Malang, Lumajang, Madiun, Mojokerto, Nganjuk, Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, Magetan, Ngawi, Ponorogo, Pacitan, Bojonegoro, Tuban, Banyuwangi, dan Trenggalek.

Masyarakat yang tinggal di daerah dengan topografi curam atau bergunung diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, serta berkurangnya jarak pandang.

Follow Us

Klik untuk Ikuti kami di Google News

Terkait

Terkini