Abcmarathinews.com – Tim SAR gabungan yang terdiri dari BNPB, Basarnas, dan pakar dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya telah menemukan solusi teknis untuk mengatasi kemiringan bangunan lama di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Kemiringan ini disebabkan oleh material runtuhan yang menimpa bangunan tersebut.
Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan, menjelaskan bahwa pemotongan material yang menempel pada struktur gedung lama dilakukan dengan sangat hati-hati. Proses ini juga dibarengi dengan pemasangan penyangga untuk meminimalisir risiko baru selama evakuasi korban.

"Ahli dari ITS, Bapak Mudji, telah berkoordinasi dengan Basarnas dan Kodim. Pemotongan material dilakukan dan diperkirakan selesai hari ini, serta diberikan penyangga untuk mengurangi risiko saat bangunan ditarik," ujar Budi dalam konferensi pers di Posko Kedaruratan.
Proses pengangkatan puing dan evakuasi korban terus berjalan secara paralel. Saat ini, pembersihan material telah mencapai 75 persen, dengan sisa 25 persen berada di sisi kiri area runtuhan, dekat dengan bangunan yang miring.
Langkah khusus yang diambil bersama para ahli diharapkan dapat mempercepat penyelesaian pencarian korban dan mengurangi potensi kerusakan lebih lanjut pada bangunan di sekitarnya. Target evakuasi korban ditetapkan selesai paling lambat pukul 00.00 WIB, dengan harapan bisa rampung sebelum matahari terbenam.
BNPB menekankan transparansi dalam proses evakuasi, yang bahkan dipantau langsung melalui siaran langsung 24 jam penuh. Menurut Budi, ini adalah pertama kalinya evakuasi disiarkan secara langsung selama 24 jam selama ia bertugas di BNPB.
Berdasarkan data Basarnas, hingga Senin (6/10) pukul 03.35 WIB, total korban yang ditemukan berjumlah 158 orang. Rinciannya, 104 orang selamat, 54 orang meninggal dunia, dan lima di antaranya berupa potongan tubuh.
Sebelumnya, gedung tiga lantai termasuk musala di asrama putra Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, ambruk pada Senin (29/9) sore. Saat kejadian, ratusan santri sedang melaksanakan Salat Ashar berjemaah di gedung yang masih dalam tahap pembangunan.




