Abcmarathinews.com – Penunjukan kembali Hasto Kristiyanto sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP) oleh Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum partai berlambang banteng tersebut, mengandung pesan yang sangat kuat. Hal ini diungkapkan oleh Ketua DPP PDIP, Deddy Yevry Sitorus, di Kompleks Parlemen.
Deddy menjelaskan bahwa keputusan Megawati ini adalah sinyal bahwa PDIP tidak akan gentar menghadapi tekanan atau kriminalisasi. Menurutnya, Hasto adalah representasi dari kesiapan PDIP untuk melawan segala bentuk kekuasaan yang menindas. "Soal sekjen itu menunjukkan bahwa PDI Perjuangan tidak bisa ditekan-tekan, dikriminalisasi. Apapun itu adalah pesan yang kuat dari Bu Mega, kami siap bertarung melawan kekuasaan yang menindas," tegas Deddy.

Hasto kembali dipercaya untuk mengemban amanah sebagai Sekjen PDIP periode 2025-2030. Pengumuman ini disampaikan dalam pelantikan susulan yang diadakan secara tertutup di kantor DPP PDIP.
Meskipun struktur kepengurusan partai masih diisi oleh beberapa wajah lama, termasuk Sekjen, Deddy menegaskan bahwa komposisi baru ini tetap memperhatikan aspek regenerasi, sesuai dengan hasil Kongres VI. Namun, Deddy memiliki pandangan tersendiri mengenai regenerasi. Ia tidak sepenuhnya setuju jika regenerasi hanya diartikan sebagai penunjukan kader-kader muda untuk mengisi posisi-posisi strategis di partai. Ia mencontohkan bahwa tidak sedikit politisi muda yang justru terlibat dalam kasus korupsi.
Deddy berpendapat bahwa regenerasi di PDIP dapat dilihat dari kader-kader yang saat ini menjabat sebagai anggota legislatif maupun kepala daerah. Menurutnya, mengelola negara dalam situasi yang kompleks membutuhkan kematangan dan pengalaman. "Karena untuk mengelola partai dalam situasi yang begini sulit, tidak saja bagi pemerintah, tapi dalam konteks penegakan hukum, supremasi sipil saya kira perlu kematangan," ujarnya.
Lebih lanjut, Deddy menekankan bahwa keputusan mengenai regenerasi sepenuhnya berada di tangan anggota PDIP. "Jadi soal regenerasi itu yang menentukan adalah yang punya partai siapa? Anggota PDI Perjuangan, bukan orang lain," pungkasnya.




