Abcmarathinews.com – Gubernur Bali, Wayan Koster, menekankan pentingnya optimalisasi pemanfaatan hasil pertanian lokal dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayahnya. Penegasan ini disampaikan saat menerima kunjungan Badan Gizi Nasional (BGN) di Denpasar, sekaligus meninjau pelaksanaan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang sedang berjalan di Bali.
Koster menyatakan bahwa hasil pertanian Bali sangat memadai untuk mendukung program MBG. Ia mendorong peningkatan serapan pangan lokal Bali dalam program tersebut. Dengan melibatkan produk pangan lokal melalui SPPG, MBG diharapkan dapat membantu meningkatkan permintaan akan sayur-mayur, telur, ikan, ayam, hingga buah-buahan yang dihasilkan oleh petani lokal Bali.

Langkah ini juga merupakan antisipasi jika terjadi kekurangan pasokan bahan pangan saat pelaksanaan MBG, mengingat produk lokal lebih mudah diakses. Pemerintah Provinsi Bali sendiri telah menerapkan kebijakan serupa melalui regulasi daerah, yang mewajibkan pelaku usaha pariwisata, termasuk akomodasi, untuk menggunakan produk pangan lokal.
Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola BGN, Tigor Pangaribuan, menyampaikan bahwa percepatan program SPPG di Klungkung menunjukkan perkembangan positif. Saat ini, terdapat empat dapur dalam tahap pembangunan, satu dalam tahap survei, dan total 110 dapur telah beroperasi di seluruh Bali.
"Dari target 1.049.967 penerima manfaat, baru tercapai 275.127 orang. Targetnya, seluruh dapur beroperasi penuh pada Februari 2026," ujar Tigor. BGN mengapresiasi pelaksanaan program MBG di Bali yang telah berjalan dengan baik, mencapai 30 persen. Kehadiran SPPG diharapkan dapat mempercepat pencegahan Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan stunting melalui pola asuh 3B (ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD).




