Abcmarathinews.com – Mantan Menko Polhukam, Mahfud MD, merasa heran setelah KPK meminta dirinya melaporkan dugaan mark up proyek kereta cepat Whoosh. Menurutnya, dalam hukum pidana, aparat penegak hukum seharusnya bisa langsung melakukan penyelidikan tanpa harus menunggu adanya laporan dari masyarakat.
Mahfud menjelaskan bahwa jika ada informasi mengenai dugaan tindak pidana, aparat penegak hukum seharusnya segera menyelidiki atau memanggil sumber informasi untuk dimintai keterangan. Ia merasa aneh dengan permintaan KPK yang justru meminta dirinya untuk membuat laporan.
Mahfud juga menyoroti bahwa sumber awal informasi mengenai dugaan masalah dalam proyek Whoosh bukan berasal darinya, melainkan dari sebuah acara di NusantaraTV dengan narasumber Agus Pambagyo dan Antony Budiawan. Ia menyarankan KPK untuk memanggil dan meminta keterangan dari pihak-pihak tersebut jika memang berminat menyelidiki proyek Whoosh.
Menanggapi hal ini, KPK melalui juru bicara Budi Prasetyo menjelaskan bahwa lembaga tersebut dapat menangani kasus dugaan korupsi melalui dua cara, yaitu berdasarkan laporan dari masyarakat dan melalui pembangunan perkara atau case building. KPK secara proaktif melakukan kedua pendekatan ini.
KPK memandang informasi awal yang disampaikan oleh Mahfud MD sebagai hal yang positif. Laporan dari masyarakat dianggap sebagai bentuk partisipasi publik dalam pemberantasan korupsi. KPK selalu terbuka bagi masyarakat yang memiliki informasi atau data awal yang valid mengenai dugaan tindak pidana korupsi. Masyarakat dipersilakan untuk menyampaikan informasi tersebut kepada KPK.
