Abcmarathinews.com – Aliansi Perempuan Indonesia menggelar aksi damai di depan Gedung DPR, Jakarta. Aksi ini dipusatkan di depan gerbang utama kompleks parlemen, di mana ratusan massa aksi, didominasi kaum perempuan, menyampaikan aspirasi mereka.
Massa aksi yang kompak mengenakan pakaian bernuansa merah muda ini juga melakukan aksi kolektif dengan membagikan makanan dan minuman gratis kepada para peserta aksi. Salah satu orator dari atas mobil komando menyerukan pembebasan seluruh massa aksi yang masih ditahan oleh pihak kepolisian.
Selain menuntut pembebasan aktivis yang ditahan, Aliansi Perempuan Indonesia juga mengkritik keras kinerja para pejabat negara yang dinilai gagal dalam mengurus negara. "Karena rusaknya bangsa ini karena mereka, bukan karena rakyat Indonesia," tegas orator tersebut, yang disambut dengan seruan "Hidup rakyat, hidup perempuan, hidup buruh!"
Penangkapan aktivis yang terjadi pasca gelombang demonstrasi beberapa waktu lalu memicu reaksi dari berbagai kalangan sipil. Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid, sebelumnya telah menyampaikan kritik dan keprihatinan atas meningkatnya jumlah korban jiwa terkait unjuk rasa dan penangkapan aktivis HAM.
Usman juga mengkritisi munculnya gejala pengerahan pam swakarsa yang berpotensi memicu konflik horizontal di masyarakat. Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa negara lebih memilih pendekatan otoriter dan represif daripada demokratik dan persuasif.
Pihak kepolisian melalui Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary menyatakan bahwa penangkapan sejumlah aktivis dilakukan karena mereka diduga menyebarkan hasutan melalui media sosial yang mendorong pelajar untuk melakukan kerusuhan.
