Abcmarathinews.com – Kasus kematian seorang aktivis lingkungan bernama Rudolfus Oktavianus Ruma (30), atau akrab disapa Vian Ruma, tengah menjadi sorotan. Vian ditemukan tak bernyawa di sebuah gubuk di Kampung Wodo Mau, Desa Tonggo, Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, dengan kondisi leher terikat. Penemuan ini terjadi pada Jumat lalu, dan pihak kepolisian kini tengah berupaya mengungkap tabir kematiannya.
Kapolres Nagekeo, AKBP Rachmad Muchamad Salili, menegaskan bahwa pihaknya masih melakukan pendalaman intensif terkait kasus ini. "Kami belum bisa memastikan penyebab kematian korban. Proses pendalaman masih terus berjalan," ujarnya. Beberapa saksi kunci, termasuk penemu pertama jenazah, kepala desa, ketua RT setempat, serta pihak keluarga, telah dimintai keterangan.

Penyelidikan tidak berhenti di situ. Polisi berencana menambah jumlah saksi yang diperiksa untuk mendapatkan informasi yang lebih komprehensif. Selain itu, koordinasi dengan pihak keluarga terus dilakukan untuk membahas kemungkinan ekshumasi dan autopsi jenazah. Langkah ini dianggap penting untuk mengetahui penyebab pasti kematian Vian Ruma.
AKBP Rachmad menjelaskan bahwa pihaknya belum berani berspekulasi mengenai penyebab kematian atau dugaan-dugaan yang mungkin muncul. Menurutnya, pemeriksaan saksi-saksi dan autopsi akan memberikan gambaran yang lebih jelas. Hasil visum luar yang telah dilakukan pun belum dapat memberikan kesimpulan pasti, mengingat kondisi jenazah yang sudah mengalami pembusukan saat ditemukan. Diduga, korban telah meninggal dunia sekitar empat hari sebelum ditemukan.
Vian Ruma dikenal sebagai seorang aktivis lingkungan yang aktif dan juga seorang guru matematika di SMPN 1 Nangaroro. Saat ditemukan, jenazahnya berada dalam posisi tergantung dengan tali sepatu miliknya. Barang-barang pribadi korban, seperti handphone, tas, sepatu, dan sandal, masih berada di sekitar lokasi kejadian. Sepeda motor milik korban juga ditemukan di luar gubuk, tidak jauh dari lokasi penemuan jenazah. Kasus ini masih terus diselidiki oleh pihak kepolisian untuk mengungkap fakta sebenarnya di balik kematian aktivis lingkungan ini.