Pulau Sengketa Panaskan Maluku Utara Papua Barat Daya!

Pulau Sengketa Panaskan Maluku Utara Papua Barat Daya!

Abcmarathinews.com – Sengketa wilayah yang melibatkan tiga pulau di Halmahera Tengah, Maluku Utara, telah memicu ketegangan di kalangan masyarakat setelah muncul klaim bahwa pulau-pulau tersebut masuk ke dalam wilayah administrasi Raja Ampat, Papua Barat Daya. Pulau-pulau yang menjadi pusat perselisihan ini adalah Pulau Sain, Piyai, dan Kiyas.

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto, menyatakan bahwa pihaknya belum menerima laporan resmi terkait konflik ini. "Saya terus terang belum dapat update atau laporan soal konflik tiga pulau ini. Tapi nanti kami akan dalami," ujarnya di Ternate. Meskipun demikian, Kemendagri berjanji akan segera menindaklanjuti permasalahan ini untuk mencari solusi terbaik.

Pulau Sengketa Panaskan Maluku Utara Papua Barat Daya!
Gambar Istimewa : akcdn.detik.net.id

Ketegangan di lapangan semakin memanas setelah warga Desa Umiyal, Kecamatan Pulau Gebe, Halmahera Tengah, melakukan aksi pembakaran terhadap lima rumah di Pulau Sain. Rumah-rumah tersebut diketahui dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Raja Ampat, yang semakin memperkeruh suasana.

Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, menegaskan komitmennya untuk membawa persoalan ini ke tingkat pusat. Ia berencana untuk berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, serta menjalin komunikasi dengan Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya. "Saya akan komunikasi dengan Gubernur Papua Barat Daya, termasuk Bupati Raja Ampat dan Bupati Halmahera Tengah," kata Sherly di Ternate.

Langkah-langkah ini dianggap krusial untuk meredam potensi eskalasi konflik di masyarakat. Gubernur Sherly juga mengimbau warga dari kedua daerah untuk menahan diri dan tidak terpancing emosi agar persoalan ini tidak meluas. "Kita tidak ingin gejolak ini semakin besar, sehingga meminta masyarakat dari kedua pihak untuk tetap tenang," tegasnya.

Pulau Sain, Piyai, dan Kiyas terletak di wilayah perbatasan antara Maluku Utara dan Papua Barat Daya. Sengketa batas wilayah ini menjadi perhatian serius karena berpotensi memicu konflik sosial yang lebih besar. Pemerintah daerah dan pusat diharapkan dapat segera menemukan solusi yang adil dan bijaksana untuk meredakan ketegangan dan menjaga stabilitas di wilayah tersebut.

Follow Us

Klik untuk Ikuti kami di Google News

Terkait

Terkini