Abcmarathinews, Para pedagang Lokasi Sementara (Loksem) Pasar Barito, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dilanda keresahan mendalam menjelang relokasi yang dijadwalkan oleh Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan. Pemindahan pedagang ke lokasi baru di kawasan Lenteng Agung, yang berjarak sekitar 14 kilometer dari Pasar Barito, menjadi sumber kegelisahan utama.
Relokasi ini merupakan bagian dari proyek pembangunan Taman ASEAN, yang akan menggabungkan Taman Leuser, Ayodya, dan Langsat. Pemerintah Kota Jakarta Selatan berjanji akan membantu proses pemindahan, termasuk menyediakan kendaraan angkut.
Namun, banyak pedagang yang merasa lokasi baru belum siap digunakan. Mereka meminta penangguhan waktu hingga 2026, karena lahan di Lenteng Agung masih berupa tanah kosong. Keresahan ini diperparah dengan kekhawatiran mengenai biaya sewa di lokasi baru setelah masa gratis empat bulan yang dijanjikan oleh Perumda Pasar Jaya.
Cipto, seorang pedagang hewan peliharaan, mengungkapkan kekhawatirannya bahwa relokasi ini akan membuat mereka harus memulai usaha dari nol. Sejak wacana relokasi diumumkan, suasana Pasar Barito juga menjadi sepi, berdampak langsung pada omzet pedagang.
Ketua Umum Perkumpulan Pedagang Kaki Lima, Loksem, dan Lokbin (PPKL) DKI Jakarta, Tri Harijanto, menyatakan bahwa para pedagang pada dasarnya setuju dengan relokasi, tetapi waktu yang tersedia terlalu singkat dan pembangunan di lokasi tujuan belum berjalan. Ia juga mengungkapkan kekhawatirannya akan potensi kericuhan jika pemindahan tetap dipaksakan.
Pemerintah Kota Jakarta Selatan menargetkan Loksem Barito kosong. Pedagang diberi pilihan lokasi pindah ke pasar-pasar seperti Mampang, Pondok Indah, Pondok Labu, Tebet Barat, Tebet Timur, Bata Putih, dan Kebayoran Lama, yang semuanya di bawah pengelolaan Pasar Jaya.
