Abcmarathinews.com – Kejaksaan Agung (Kejagung) kembali menjadwalkan pemeriksaan terhadap mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim, terkait kasus dugaan korupsi dalam Program Digitalisasi Pendidikan periode 2019-2022. Pemeriksaan ini dijadwalkan berlangsung pada Kamis (4/9).
Tim kuasa hukum Nadiem Makarim, Ricky Saragih, mengonfirmasi bahwa kliennya telah menerima panggilan pemeriksaan dari penyidik. Ia juga memastikan bahwa Nadiem akan hadir memenuhi panggilan tersebut. "Betul, dan besok dipastikan hadir," ungkap Ricky melalui pesan singkat.

Sebelumnya, Nadiem Makarim telah menjalani pemeriksaan sebanyak dua kali oleh penyidik Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus, yaitu pada tanggal 23 Juni dan 15 Juli. Dalam pemeriksaan tersebut, penyidik mendalami potensi keuntungan yang diperoleh Nadiem dalam dugaan korupsi pengadaan laptop, serta proses pengadaan laptop Chromebook.
Kasus dugaan korupsi Program Digitalisasi Pendidikan di Kemendikbud periode 2019-2022 ini tengah menjadi fokus perhatian Kejagung. Program ini melibatkan pengadaan 1,2 juta unit laptop untuk sekolah-sekolah di seluruh Indonesia, terutama di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar), dengan total anggaran mencapai Rp9,3 triliun.
Pengadaan laptop dengan sistem operasi Chrome atau Chromebook menjadi sorotan karena dinilai memiliki sejumlah kelemahan dan kurang efektif sebagai sarana pembelajaran di daerah 3T yang belum memiliki akses internet memadai.
Dalam kasus ini, Kejagung telah menetapkan empat orang sebagai tersangka, yaitu Direktur SMP Kemendikbudristek periode 2020-2021, Mulyatsyah; Direktur SD Kemendikbudristek periode 2020-2021, Sri Wahyuningsih; Mantan Staf Khusus Mendikbudristek Nadiem Makarim, Jurist Tan; dan Mantan Konsultan Teknologi pada Kemendikbudristek, Ibrahim Arief.
Akibat perbuatan para tersangka, negara diduga mengalami kerugian hingga mencapai Rp1,98 triliun, yang terdiri dari kerugian akibat Item Software (CDM) sebesar Rp480 miliar dan mark up harga laptop sebesar Rp1,5 triliun. Kasus ini terus bergulir dan menjadi perhatian publik.