Abcmarathinews.com – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Islam Bandung (Unisba) melayangkan kecaman keras terhadap sejumlah mahasiswa yang menghadiri dialog dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, di Gedung Sate pada hari Rabu lalu. BEM Unisba menganggap tindakan tersebut sebagai sebuah pengkhianatan terhadap gerakan mahasiswa.
Kamal Rahmatullah, Presiden BEM Unisba, dalam keterangan resminya menyatakan bahwa pihaknya tidak pernah mengirimkan delegasi untuk berdialog dengan gubernur yang akrab disapa Demul itu. BEM Unisba juga telah berkoordinasi dengan BEM Fakultas untuk tidak mengirimkan perwakilan dalam pertemuan tersebut.
"Kami menilai bahwa orang-orang tersebut melakukan langkah pengkhianatan pergerakan, di saat kampus kami telah mendapatkan penyerangan dari aparat, juga mahasiswa yang menjadi korban brutalitas aparat," tegas Kamal. Ia menambahkan bahwa mahasiswa yang hadir dalam dialog tersebut bukanlah representasi dari BEM Unisba.
Dialog antara Gubernur Jawa Barat, DPRD, Forkopimda Jabar, dan mahasiswa itu sendiri bertujuan untuk menjembatani komunikasi dan mendengarkan langsung aspirasi yang disampaikan oleh mahasiswa. Namun, kehadiran sejumlah mahasiswa Unisba dalam forum tersebut justru menuai kritik pedas dari BEM Unisba.
