Abcmarathinews.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami keterangan Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, terkait kasus dugaan korupsi proyek jalan di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mempawah. Saat proyek tersebut berjalan, Ria Norsan masih menjabat sebagai bupati Mempawah.
Penyidik KPK secara intensif memeriksa sejumlah saksi, termasuk Ria Norsan, yang menjabat sebagai bupati Mempawah pada saat kejadian perkara. Hal ini diungkapkan oleh Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, di Gedung KPK.
Penyidik juga tengah mendalami barang bukti yang ditemukan saat penggeledahan di rumah Ria Norsan dan rumah istrinya, Erlina, yang saat ini menjabat sebagai Bupati Mempawah. Penggeledahan juga dilakukan di beberapa lokasi lain, serta pemeriksaan saksi dari lingkungan pemerintah Kabupaten Mempawah dan pihak swasta.
Koordinasi dengan para ahli juga dilakukan KPK karena kasus dugaan korupsi proyek jalan Kabupaten Mempawah ini terkait dengan dugaan kerugian keuangan negara, sebagaimana diatur dalam Pasal 2 dan Pasal 3 Undang-Undang Tipikor.
Proyek infrastruktur jalan di Kabupaten Mempawah ini didanai dari Dana Alokasi Khusus (DAK) pemerintah pusat. KPK juga memanggil sejumlah pejabat terkait di Kementerian Keuangan hingga Badan Anggaran (Banggar) DPR untuk dimintai keterangan.
Dalam kasus dugaan korupsi proyek jalan Kabupaten Mempawah ini, KPK telah menetapkan tiga orang sebagai tersangka, terdiri dari dua penyelenggara negara dan satu orang dari pihak swasta.
Sebelumnya, KPK telah menggeledah rumah dinas dan rumah pribadi Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, serta rumah dinas Bupati Mempawah, Erlina, terkait penyidikan kasus ini. Kasus dugaan korupsi proyek jalan ini terjadi saat Ria Norsan masih menjabat sebagai Bupati Mempawah pada periode 2009-2014 dan 2014-2018.
