Kopassus Terlibat Kasus? Dua Oknum Bolos!

Kopassus Terlibat Kasus? Dua Oknum Bolos!

Abcmarathinews.com – Dua oknum prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD kini menjadi sorotan tajam. Keduanya ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penculikan dan pembunuhan tragis yang menimpa M Ilham Pradipta, seorang kepala cabang bank di jantung Jakarta Pusat. Ironisnya, saat aksi keji itu berlangsung, kedua prajurit tersebut tercatat mangkir dari tugas tanpa izin yang jelas.

Kolonel CPM Donny Agus, Komandan Polisi Militer Kodam Jaya (Danpomdam Jaya), mengungkapkan bahwa Serda N dan Kopda F saat ini berstatus dalam pencarian karena ketidakhadiran mereka tanpa keterangan yang sah. Keterangan ini disampaikan dalam konferensi pers yang digelar pada Selasa (16/9).

 Kopassus Terlibat Kasus? Dua Oknum Bolos!
Gambar Istimewa : akcdn.detik.net.id

Investigasi mendalam mengungkap bahwa keterlibatan kedua anggota Kopassus ini bermula dari pertemuan antara JP, yang disebut sebagai otak dari aksi penculikan, dengan Serka N di kediamannya pada Minggu (17/8). Dalam pertemuan tersebut, JP menawarkan sebuah "pekerjaan" kepada Serka N, yaitu menjemput paksa seseorang untuk dihadapkan kepada Dwi Hartono (DH), yang diduga sebagai dalang utama.

Skenario keji berlanjut keesokan harinya, ketika Sersan K menghubungi Kopda FH untuk mengajak serta dalam aksi penculikan tersebut. JP kemudian menjelaskan detail "pekerjaan" kepada Kopda F, menjanjikan imbalan menggiurkan atas partisipasinya. Tergiur dengan tawaran tersebut, Kopda FH langsung bergerak cepat mencari tim yang bersedia melakukan penjemputan paksa atau penculikan.

Awalnya, Kopda FH mengajukan permintaan dana operasional sebesar Rp5 juta kepada Sersan K. Selanjutnya, JP menyerahkan uang tunai senilai Rp95 juta kepada Serka N pada Rabu (20/8), yang kemudian diteruskan kepada Kopda FH. Dengan dana di tangan, Kopda FH merekrut lima orang untuk melancarkan aksi penculikan terhadap Ilham, kepala cabang bank yang menjadi target.

Singkat cerita, Ilham berhasil diculik di area parkir Lotte Grosir Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Rabu (20/8). Kopda FH kemudian menghubungi JP untuk menanyakan keberadaan tim penjemputan, namun tim tersebut tak kunjung tiba. Merasa geram, Kopda FH mengancam JP bahwa korban akan diturunkan di tengah jalan jika tidak segera dijemput.

Panik, JP bergegas menjemput bersama Serka N menggunakan mobil Fortuner. Korban kemudian dipindahkan ke dalam Fortuner, di mana ia mengalami serangkaian penganiayaan yang mengerikan. Kasus ini masih terus bergulir dan menjadi perhatian serius pihak berwenang.

Follow Us

Klik untuk Ikuti kami di Google News

Terkait

Terkini