Abcmarathinews.com – Muktamar X Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Ancol, Jakarta Pusat, berujung pada aklamasi Muhammad Mardiono sebagai Ketua Umum, namun keputusan ini memicu penolakan keras dari Ketua Majelis PPP, Muhammad Romahurmuziy (Rommy).
Abcmarathinews.com – Rommy secara terbuka menolak klaim Mardiono sebagai ketua umum terpilih untuk periode 2025-2030. Menurutnya, proses Muktamar masih berlangsung hingga Minggu malam dan belum ada penetapan resmi ketua umum. "Tidak betul Mardiono terpilih, apalagi secara aklamasi," tegas Rommy.

Abcmarathinews.com – Di sisi lain, Pimpinan Sidang Muktamar X PPP, Amir Uskara, berpendapat bahwa penetapan Mardiono telah sesuai dengan aturan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD ART) partai. Pasal 11 AD ART menyebutkan bahwa agenda pemilihan ketua umum harus dihadiri oleh calon ketua umum. Dalam hal ini, hanya Mardiono yang hadir secara fisik di lokasi Muktamar.
Abcmarathinews.com – Mardiono sendiri menyatakan kesiapannya untuk mengemban amanah sebagai Ketua Umum PPP. "Sejak awal saya sampaikan apabila saya diberi amanah kembali Bismillah, jika tidak pun Alhamdulillah," ujarnya. Ia juga mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh mayoritas peserta Muktamar.
Abcmarathinews.com – Seharusnya, pemilihan ketua umum dijadwalkan pada Minggu. Namun, proses tersebut dipercepat dan Mardiono terpilih pada Sabtu. Mardiono mengungkapkan bahwa ia telah mengantisipasi potensi kericuhan dalam Muktamar. Menurutnya, AD/ART partai memungkinkan percepatan proses pemilihan dalam kondisi darurat.
Abcmarathinews.com – "Sebagaimana yang diatur dalam pasal 11 Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, maka proses bisa dipercepat dan kemudian ini kita anggap sebagai penyelamatan dalam kondisi situasi yang sangat darurat," pungkas Mardiono.




