Abcmarathinews, Jakarta Utara – Aksi penyiraman air keras yang menimpa seorang siswa SMK di Tanjung Priok, Jakarta Utara, ternyata dilatarbelakangi motif yang mencengangkan. Pihak kepolisian mengungkap bahwa tindakan keji ini dilakukan oleh sekelompok pelajar yang ingin menunjukkan eksistensi diri.
Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Erick Frendriz, menjelaskan bahwa para pelaku yang berasal dari luar kecamatan sengaja datang ke Tanjung Priok untuk mencari "lawan". Tujuan mereka adalah untuk unjuk gigi dan membuktikan keberadaan kelompok mereka.

"Iya, pengin eksis menunjukkan eksistensi. Karena dia (pelaku) kan di luar kecamatan, pindah wilayah, dia kan sekolah di Koja, dia ke (Tanjung) Priok untuk cari lawan, jadi pengin menunjukkan eksistensinya," ujar Kombes Erick.
Dalam kasus ini, polisi telah mengamankan sepuluh orang yang terlibat. Empat di antaranya berperan aktif dalam pengumpulan dana untuk membeli air keras. Satu pelaku, AR (18), telah ditetapkan sebagai tersangka, sementara tiga lainnya yang masih di bawah umur berstatus Anak Berkonflik dengan Hukum (ABH). Mereka dijerat dengan Undang-Undang Perlindungan Anak dan KUHP tentang Pengeroyokan.
Sebelum kejadian, kelompok pelajar dari SMK di Koja ini berkeliling mencari lawan tawuran. Saat berpapasan dengan korban yang sedang berboncengan tiga, pelaku langsung mendekati dan menyiramkan air keras. Kasus ini menjadi perhatian serius pihak kepolisian dan akan diproses sesuai hukum yang berlaku.